PROPOSAL BISNIS
ROTI
BAKAR
Agus Riyadi
4118340210018
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Universitas
Islam 45 Bekasi
Jl Cut Mutia
No 83 Bekasi
Daftar
Isi
Kata
Pengantar …………………………………………………………………………………..
i
Bab I
Pendahuluan
1.1 Alasan Pemilihan Bisnis ………………………………………………………………….1
1.2 Tujuan
Penulisan Paper ………………………………………………………………….2
Bab II Posisi Unit Bisnis
2.1 Analisis SWOT ………………………………………………………………………….3
2.2 Matriks IFAS dan EFAS …………………………………………………………………4
2.3 Grafik IFAS dan EFAS …………………………………………………………………6
Bab III Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Bisnis
3.1 Aspek Teknik ………………………………………………………………………….7
3.2 Aspek Keuangan ………………………………………………………………………….8
3.3 Aspek Lingkungan ………………………………………………………………………….11
3.4 Aspek Organisasi dan
Manajemen ………………………………………………………...11
3.5 Aspek Pemasaran ………………………………………………………………………….12
3.6 Aspek Hukum ………………………………………………………………………….13
3.7 Aspek Ekonomi Sosial Dan
Budaya ………………………………………………………...13
Bab IV Analisa Dan Evaluasi
Kelayakan Bisnis
4.1 Sumber Dan Penggunaan Dana ………………………………………………………..15
4.2 Analisa Break Event Point ………………………………………………………………...17
4.3 Analisa Base Case …………………………………………………………………………18
4.4 Analisa Sensitifitas …………………………………………………………………………18
Bab V Kesimpulan …………………………………………………………………………19
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………….20
Kata
Pengantar
Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada tuhan
yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah
dengan judul “Usaha Boti Bakar ”, yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari kiat-kiat berwirausaha
hingga mencapai suatu kesuksesan.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu
meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan
dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan
penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga
dapat memberikan manfaat.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Bisnis
Seiring
dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang sekarang mulai berhati-hati
dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati
dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia membeli
makanan.
Zaman
dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah,
ini terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dua hal inilah yang
menjadi prioritas utama dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan
kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang mereka beli.
Akan
tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli makanan
adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, baru
kemudian memikirkan harga. Oleh karena itu,
roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari
segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari
segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah
dijangkau semua kalangan masyarakat.
Dari
fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kami mendirikan usaha
jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi
roti bakar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat,
protein dll. Dari segi harga roti bakar terbilang mudah dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat..
1.2
Tujuan Penulisan Paper
Tujuan
dari penulisan ini adalah :
1. Untuk
mengetahui kelayakan usaha Roti
Bakar
2. Untuk
mengetahui peluang usaha
Makanan
dalam bidang kuliner
3. Untuk
merencanakan usaha bisnis
4. Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses di
Jakarta dengan omset yang tinggi.
Sedangkan
manfaat penulisan ini adalah :
1. Dapat
memberikan kontribusi positif
2. Dapat
memahami apa saja yang dibutuhkan dalam usaha bisnis
3. Dapat
menganalisis usaha bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.
4. Menciptakan ide-ide kreatif
5. Menjadi salah satu usaha kuliner tersukses di
Jakarta
BAB II
POSISI UNIT BISNIS
2.1 Analisis SWOT
No
|
Strength (Kekuatan)
|
No
|
Weakness (Kelemahan)
|
1.
|
Banyak digemari oleh
kalangan masyarakat
|
1.
|
Tidak ada identitas
yang khas
|
2.
|
Penyajiannya yang
cepat
|
2.
|
Suasana tempat yang
kurang nyaman
|
3.
|
Rasanya yang enak
|
3.
|
Menu tidak berinovasi
|
4.
|
Harganya terjangkau
|
4.
|
Kurangnya prasarana
|
5.
|
Seluruh bahan-bahannya mudah didapatkan
|
5.
|
Tenaga kerja yang
terbatas
|
No
|
Opportunity (Peluang)
|
No
|
Threats (Ancaman)
|
1.
|
Sibuk kerja, tidak
mempunyai waktu dalam memasak
|
1.
|
Harga
bahan baku yang naik atau turun
|
2.
|
Bisa dinikmati oleh kalangan
masyarakat menegah ataupun bawah
|
2.
|
Banyak pilihan
makanan yang lain
|
3.
|
Memperkenalkan
makanan Roti bakar
|
3.
|
Banyaknya
pesaing yang menjual makanan ini
|
4.
|
Tingkat pendapatan
masyarakat yang tinggi
|
4.
|
Turunnya minat pembeli
|
5.
|
Tidak bisa memasak
|
5.
|
Kurangnya pelanggan
di sekitarnya
|
2.2.
Matriks IFAS dan EFAS
Internal Strategic
Analysis Summary
No
|
Strength
(Kekuatan)
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
1.
|
Banyak digemari oleh kalangan masyarakat
|
0.19
|
1
|
0.19
|
2.
|
Penyajiannya yang
cepat
|
0.16
|
2
|
0.32
|
3.
|
Rasanya yang enak
|
0.10
|
1
|
0.10
|
4.
|
Harganya terjangkau
|
0.12
|
2
|
0.24
|
5.
|
Seluruh
bahan-bahannya mudah didapatkan
|
0.19
|
2
|
0.28
|
|
Jumlah
|
0.57
|
|
1.13
|
No
|
Weakness
(Kelemahan)
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
1.
|
Tidak ada identitas
yang khas
|
0.08
|
2
|
0.16
|
2.
|
Suasana tempat yang kurang
nyaman
|
0.05
|
3
|
0.15
|
3.
|
Menu terbatas
|
0.07
|
1
|
0.07
|
4.
|
Tempat parkir yang
kurang memadai
|
0.09
|
2
|
0.18
|
5.
|
Tenaga kerja yang
terbatas
|
0.07
|
1
|
0.07
|
|
Jumlah
|
0.40
|
|
0.63
|
Eksternal Strategic Analysis Summary
No
|
Opportunity
(Peluang)
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
1.
|
Sibuk kerja, tidak
mempunyai waktu dalam memasak
|
0.12
|
2
|
0.24
|
2.
|
Bisa dinikmati oleh
kalangan masyarakat menegah ataupun bawah
|
0.14
|
3
|
0.42
|
3.
|
Memperkenalkan
makanan khas Betawi
|
0.10
|
2
|
0.20
|
4.
|
Tingkat pendapatan
masyarakat yang tinggi
|
0.07
|
1
|
0.07
|
5.
|
Tidak bisa memasak
|
0.19
|
1
|
0.19
|
|
Jumlah
|
0.50
|
|
1.12
|
No
|
Threats
(Ancaman)
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
1.
|
Harga
bahan baku yang naik atau turun
|
0.10
|
2
|
0.20
|
2.
|
Banyak pilihan
makanan yang lain
|
0.08
|
1
|
0.08
|
3.
|
Banyaknya
pesaing yang menjual makanan ini
|
0.08
|
2
|
0.15
|
4.
|
Turunnya Minat Pembeli
|
0.08
|
1
|
0.08
|
5.
|
Kurangnya pelanggan
di sekitarnya
|
0.06
|
1
|
0.03
|
|
Jumlah
|
0.40
|
|
0.50
|
Hasil
analisis SWOT :
Sumbu
X = kekuatan – kelemahan : 0.5
Sumbu
Y = peluang – ancaman : 0.62
opportunities
peluang (Y)
STABILITY (II)
GROWTH (I)
Agresive maintenance stable growth strategy
strategy
0.62
Selected
maintenance strategy
rapid growth strategy
weaknesses
strength
kelemahan 0.5 kekuatan
(X)
Turn around strategy
conglomerate strategy
Guerilla strategy
concentric diversification
strategy
SURVIVAL (III)
DIVERSIFICATION (IV)
threats
ancaman
Þ Posisi
unit bisnis: Kwadran I
BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BISNIS
1.1
Aspek
Teknik
Aspek teknik yaitu berkaitan dengan
pemilihan lokasi bisnis, peralatan atau proses produksi yang sesuai dengan
kapasitas produksi.
a. Lokasi
bisnis
Lokasi
bisnis ini letaknya sangat strategis yang berlokasi di Jalan Jalan Raya Cempaka No.21, Jakarta Pusat
b. Proses
produksi
Langkah-langkah yang
dilakukan adalah:
1) Nyalakan
mesin panggangan roti bakar atau pan anti lengket,
2) Belah
roti tawar menjadi empat lapisan jangan sampai terputus.
3) Olesi
margarin antara lapisan pertama dan kedua kemudian taburkan coklat meses
diatasnya siram dengan susu kental manis lalu tutup
4) Olesi
margarin antara lapisan ketiga dan keempat kemudian parut keju secara rata
diatasnya lalu siram susu kental manis dan tutup.
5) Lelehkan
margarin di atas panggangan roti bakar, Olesi permukaan roti bakar dengan
margarin, panggang roti bakar pada setiap sisinya hingga warnanya menjadi
kecoklatan. Angkat.
6) Potong
potong menjadi 5 bagian, roti bakar spesial coklat keju siap dinikmati.
7) Sajikan
hidangan di atas piring
c. Perhitungan
kapasitas produksi
Hari kerja per tahun : 360
Unit gerobak : 5
Rata2 per hari per unit yang dijual : 155
x
1.2
Aspek
Keuangan
3.2.1
Data Dasar yang Digunakan
-
Bisnis yang distudi : Roti Bakar
-
Satuan output bisnis : per porsi
-
Kapasitas produksi/thn : 279.000 porsi
-
Harga/tarif output per satuan : Rp. 8.500
A. Investasi
1) Investasi
Utama Rp Life Time
Nilai Sisa
a. Gerobak 25.000.000 5 5.000.000
b. Mesin
Panggang 32.500.000 5 32.500.000
c. Bangunan 350.000.000 15 70.000.000
2) Investasi
Penunjang
a. Kipas
Angin 1.500.000 5 300.000
b. Meja 20.000.000 5 4.000.000
c. Kursi 75.000.000 5 15.000.000
d. Sendok 1.700.000 5 340.000
e. Piring 3.000.000 5 600.000
f. Kuas
100.000 5 20.000
g. Pisau 450.000 5 90.000
h. Wajan 2.000.000 5 400.000
i.
Nampan
1.400.000 5 280.000
j.
Penjepit 9.000.000 5 1.800.000
k. Galon 1.500.000 5 300.000
l.
Despenser 2.500.000 5 500.000
m. Lain-lain 7.500.000 5 1.500.000
B. Biaya-Biaya
1)
Varaibel
cost/unit
a. Roti Tawar Rp 3800
b. Mentega Rp 266
c. Susu Coklat Rp 160
d. Susu Putih Rp 160
e. Meses Ceres Rp 113
f. Keju Rp
400
g. Kacang Rp
133
h. Selai Strowbery Rp 253
i.
Selai
Nanas Rp
253
j.
Pisang
1 Tundun
Rp 500
2)
Fixed
cost/tahun
a. Owner
Free Rp
48.000.000
b. Gaji
Pegawai Rp
66.000.000
c. Pemeliharaan
Gerobak Rp 30.000.000
d. Sewa
(Air + Listrik) Rp 138.000.000
3.2.2
Sumber dan Penggunaan Dana
Terlampir. Sumber dana berasal dari modal sendiri
dan modal pinjaman (modal pinjaman kerja dan modal pinjaman investasi).
3.2.3
Pinjaman Untuk Investasi, Pinjaman Untuk Modal Kerja
Terlampir.
3.2.4
Tingkat Suku Bunga Pinjaman
Terlampir.
1.2.5
Tingkat Suku Bunga Deposito
Terlampir.
3.2.6
Perhitungan DF
Terlampir.
3.2.7
Perhitungan Bunga dan Cicilan Dengan Metode CRF
Terlampir.
3.2.8
Periode Bisnis 5 Tahun
Terlampir. Periode bisnis telah
ditetapkan sebelumnya.
3.2.9
Pajak Progresive
Terlampir.
3.2.10
Analisa BEQ
Terlampir.
3.2.11
Analisa Base Case
Terlampir.
3.2.12
Analisa Sensitifitas
Terlampir. Analisis sensitifitas
termasuk decreasing benefit, cost over run, dan delay.
1.3
Aspek
Lingkungan
a. Aspek
Lingkungan yaitu berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada lingkungan
sekitar. Dalam bisnis ini bisa dibilang limbah dari usaha roti bakar tersebut
adalah sampah yang berserak dan air yang menggenang pada lingkungan sekitarnya.
b. Untuk
mengatasi dampak tersebut dengan cara membuang sampah yang telah disediakan dan
membersihkan semua fasilitas baik di luar maupun yang di dalam.
1.1
Aspek
Organisasi dan Manajemen
1.1.1
Organisasi
Terkait dengan struktur organisasi
1.1.2
Pihak Manajemen Dalam Usaha Ini
Dari kinerja yang
terlihat antara lain, yaitu :
a) Owner
Ø Menyiapakan
anggaran untuk pembelian semua bahan dalam pembuatan Roti Bakar
Ø Membayarkan
gaji setiap bulan kepada karyawan
Ø Memantau
secara langsung pada kegiatan penjualan
b) Karyawan
Ø Mengambil
bahan-bahan dalam pembuatan roti
bakar
yang berada di owner
Ø Membuat
serta menghidangkan kepada konsumen
Ø Melaporkan
penjualan setiap hari kepada owner
1.1.1
Bagian Administrasi
a) Owner : Rp 4.000.000/bulan
b) Karyawan : Rp 1.100.000/bulan
c) Pemeliharaan
gerobak : Rp 500.000/bulan
d) Sewa : Rp 2.300.000/bulan
1.2
Aspek
Pemasaran
1. 4 P (product, price, place, promotion)
- Product
Produk dibuat dengan
kualitas yang baik, dengan label sertifikat halal. Rasa yang diciptakan sesuia
dengan keinginan dan selera pasar, dengan tambahan kentang goreng dan jus buah
yang sangat sesuai dengan hidangan/menu utama.
- Price
Harga yang ditetapkan
disesuaikan dengan produk yang ditawarkan. Penetapan harga sedikit di atas
harga pesaing, hal ini agar menciptakan kesan bahwa harga yang tinggi
menunjukkan kualitas produk yang baik.
- Place
Pemilihan lokasi dengan
pertimbangan komposisi penduduk, keramaian lalu-lintas kendaraan, dan akses
jalan yang baik serta infrastruktur yang memadai. Semua per-timbangan tersebut
dibuat agar memudahkan calon konsumen yang ingin makan di tepat ini.
- Promotion
Untuk memperkenalkan
produk yang dibuat, maka promosi dapat dilakukan dengan membuat dan menyebarkan
brosur hinggan radius 15 km dari lokasi.
2. Market Share
Pasar sasaran bisnis
ini adalah masyarakat di sekitar lokasi rumah makan hingga radius 15 km dan
pengendara yang sedang dalam perjalanan. Sehingga untuk target market share
hanya sebesar 60% dari cangkupan wilayah operasional bisnis (radius 15 km).
3. Potensi Permintaan/demand
Potensi permintaan
terhadap menu masakan ini selalu bertambah/tumbuh setiap tahunnya. Pertumbuhan
permintaan bisa mencapai 5-15% setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan
bertambahnya jumlah penduduk golongan menengah setiap tahunnya.
1.3
Aspek
Hukum
3.6.1 Izin lokasi
Ø
Bukti pembayaran PBB yang terakhir,
Ø
Rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
3.6.2
Izin usaha
Ø
Akte pendirian perusahaan dari
notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
Ø
NPWP (nomor pokok wajib pajak)
Ø
Surat tanda daftar perusahaan
Ø
Surat izin tempat usaha dari pemda
setempat
Ø
Surat tanda rekanan dari pemda
setempat
Ø
Surat tanda terbit yang
dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Perdagangan
3.7 Aspek
Ekonomi Sosial Dan Budaya
3.7.2
Dari Segi Sosial
Dengan keberadaan usaha ini wilayah menjadi
semakin ramai, daya beli konsumen terhadap roti bakar dapat meningkatkan minat beli konsumen.
3.7.2 Dari Sudut Ekonomi
Apakah usaha ini dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk
setempat.
3.7.3
Dari Sisi Budaya
Makanan yang
disuguhkan ditujukan kepada
masayarakat, khususnya pecinta kuliner dari semua usia,kalangan,dan
jenis golongan masayarakat apapun.
Untuk
mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk
melihat apakah suatu bisnis layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor
atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
BAB
IV
ANALISA
DAN EVALUASI KELAYAKAN BISNIS
4.1.
Sumber dan Penggunaan Dana
a. Rencana Anggaran
Anggaran
|
|
|||
Investasi
(Rp.)
|
533.150.000
|
|||
Modal
kerja (Rp.)
|
1,106,580,000
|
|
|
|
- Biaya Tetap (Rp.)/tahun
|
264,000,000
|
|
|
|
- Biaya Var. (Rp.)
|
842,580,000
|
|
||
Jumlah ( Rp.)
|
1,639,730,000
|
|||
Sumber Dana
|
|
Penggunaan Dana
|
|
Bobot
|
Dana sendiri (Rp.)
|
1,128,901,800
|
Investasi : sisanya
|
287,901,000
|
68.85%
|
|
|
Modal kerja : sisanya
|
841,000,800
|
|
|
Jumlah Dana Sendiri
|
1,128,901,800
|
|
|
Pinjaman (Rp.)
|
510,828,200
|
Investasi : 46. %* Inv
|
245,249,000
|
14.96%
|
|
|
Modal kerja: 24 %*MK
|
265,579,200
|
16.20%
|
|
Jumlah
Pinjaman:
|
510,828,200
|
|
|
Jumlah
|
1,639,730,000
|
|
|
100.%
|
b. Perhitungan
Cut Off Rate
Pinjaman untuk investasi
|
|
Keterangan
|
||
Bobot pinjaman
|
14.96%
|
Dihitung
|
||
Pajak
|
|
30.00%
|
Angka % pajak dalam benefit
|
|
Tingkat suku bunga pinjaman
|
13.50%
|
Ditetapkan
|
||
Cost of Capital
|
9.45%
|
=(1-
30%)* i pinjaman investasi
|
||
Pinjaman untuk modal kerja
|
||||
Bobot pinjaman
|
16.20%
|
Dihitung
|
||
Pajak
|
30.00%
|
Angka % pajak dalam benefit
|
||
Tingkat suku bunga pinjaman
|
11.27%
|
Ditetapkan
|
||
Cost of Capital
|
7.89%
|
=(1-
30%)* i pinjaman modal kerja
|
||
Modal sendiri
|
||||
Bobot modal sendiri
|
68.85%
|
|
||
Tabungan
|
Rf
|
7.50%
|
Ditetapkan
|
|
Laba Usaha sejenis
|
Rm
|
16%
|
Ditetapkan
|
|
Resiko )
|
βj
|
1.07
|
Ditetapkan
|
|
Biaya modal sendiri tanpa utang
|
Rj
|
16.60%
|
Dihitung
|
|
Ratio (pinjaman/modal sendri)
|
45.25%
|
Dihitung
|
||
Cost of Capital
|
18.50%
|
Dihitung
|
||
Perhitungan Cut off Rate
|
Rata-Rata
|
|||
Uraian
|
Bobot ( %)
|
Cost of Cap.
|
Tertimbang
|
|
Pinjaman Investasi
|
14.96%
|
9.45%
|
1.41%
|
|
Pinjaman modal Kerja
|
16.20%
|
7.89%
|
1.28%
|
|
Modal Sendiri
|
68.85%
|
18.50%
|
12.74%
|
|
Jumlah
|
100.00%
|
Cut off rate =
|
15.43%
|
sebagai DF
|
Jenis
Pinjaman
|
Jumlah Pinjaman
|
Suku
Bunga ( i)
|
|||||
Pinjaman
Investasi
|
245,249,000
|
13.50%
|
|||||
Pinjaman
M. K
|
265,579,200
|
11.27%
|
|||||
|
|
||||||
|
|
||||||
a.
Investasi
|
|
||||||
Pinjaman
(Rp.)
|
245,249,000
|
CRF=
|
0.427122
|
13.50%
|
|
||
Uraian
|
Tahun 0
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Jumlah
|
|
Annual
Repayment
|
0
|
0
|
104,751,291
|
104,751,291
|
104,751,291
|
314,253,873
|
|
Bunga
|
0
|
0
|
33,108,615
|
23,436,854
|
12,459,405
|
69,004,873
|
|
|
Cicilan
|
0
|
0
|
71,642,676
|
81,314,437
|
92,291,886
|
245,249,000
|
Sisa
Pinjaman
|
0
|
0
|
173,606,324
|
92,291,886
|
0
|
0
|
|
b.
Modal Kerja
|
( dari rencana produksi tahun pertama)
|
|
|||||
Pinjaman
(Rp.)
|
265,579,200
|
CRF=
|
0.411136
|
11.27%
|
|
||
Uraian
|
Tahun 0
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Jumlah
|
|
Annual
Repayment
|
0
|
0
|
109,189,191
|
109,189,191
|
109,189,191
|
218,378,382
|
|
Bunga
|
0
|
0
|
29,930,776
|
20,998,352
|
11,059,245
|
32,057,597
|
|
Cicilan
|
0
|
0
|
79,258,415
|
88,190,839
|
98,129,946
|
186,320,785
|
|
Sisa
Pinjaman
|
0
|
0
|
186,320,785
|
98,129,946
|
0
|
|
|
Jumlah
bunga
|
0
|
0
|
63,039,391
|
44,435,206
|
23,518,650
|
|
Bunga
Invst. = (13.50%×(1+13.50%)^3
(1+13.50%)^3-1
= 0.427122
Bunga
M.K = (11.27%×(1+11.27%)^3
( 1+11.27%)^3-1
= 0.411136
4.2.
Analisa Break Even Point
BEQ =
|
305,857,273
|
124,332
|
Unit
|
|
2,460
|
44.56%
|
|
Bukti
|
Unit
|
Rp
|
Jumlah
|
|
Pendapatan
|
124,332
|
8,500
|
1.056.823.190
|
|
Biaya Tetap+Bunga
|
264.000.000
|
|||
Biaya Variabel
|
124,332
|
6040
|
750,966,637
|
|
|
|
|
Laba
|
41.857.273
|
4.1.
Analisa Base Case
a. Tingkat
produksi dimulai dari 50% sampai 100%. Dimulai dari 50% karena BEQ adalah 44,56%
dan setiap tahun kenaikan produksi adalah 2%, jadi tingkat produksi harus
diatas BEQ.(Perhitungan base case ada dilampiran)
b. Kapasitas
maksimum dari produksi Roti bakar adalah 279.000 porsi. Dimana dari 5 unit
gerobak setiap tahunnya harus terjual maksimal 262.500 mangkok. Perkembangan produksi
untuk 5 tahun masih 468.500 porsi. Namun jika permintaan naik kapasitas
produksi akan ditambah.
4.2.
Analisa Sensitifitas
4.4.1
Analisa
Sensitifitas dengan asumsi Produksi Turun 1%
Jika produksi turun 1% NPV, BCR,
dan IRR nilai dan persentase turun dari base case namun belum negatif. Tetapi
table growth of production pinjaman pada tahun ke-0, laba sebelum pajak
positif. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah jangan
menambah produksi lebih dari 1%. (Perhitungan ada dilampiran)
4.4.2
Analisa
Sensitifitas dengan asumsi Biaya Naik 103 %
Jika biaya naik 103 % NPV, BCR, dan
IRR nilai dan persentase turun dari base case namun belum negatif. Tetapi laba
sebelum pajak pada table growth of production tahun ke-0 positif. Kebijakan
atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah jangan menurunkan
biaya-biaya lebih dari 103 % pada biaya variabel maupun biaya tetap. Jika ingin
menurunkan biaya pilih salah satu saja biaya variabel atau biaya tetap jangan
kedua biaya tersebut diturunkan dan harga jual mie ayam dinaikkan agar laba
sebelum pajak tidak negatif. (Perhitungan ada dilampiran)
4.4.3
Analisa
Sensitifitas dengan asumsi Investasi Mundur 1 Tahun
Jika investasi mundur 1 tahun
bisnis tidak layak untuk dijalankan walaupun NPV, BCR, dan IRR nilai dan
persentasenya turun dari base case. Kebijakan atau strategi yang harus
dilakukan manajemen adalah investasi jangan mundur lebih dari 1 tahun karena
jika investasi mundur lebih dari 1 tahun kemungkinan bisnis tidak layak .
BAB V
KESIMPULAN
No
|
Uraian
|
Base Case
|
Produksi Turun
|
Biaya Naik
|
Delay
|
|
1
|
Bunga (1)
|
|
63,039,391
|
62,811,490
|
63,253,611
|
63,039,391
|
|
Laba sebelum pajak
|
37,312,727
|
33,881,027
|
29,392,727
|
37,312,727
|
|
|
Pajak
|
|
3,731,273
|
3,388,103
|
2,939,273
|
3,731,273
|
|
Laba setelah pajak
|
33,581,455
|
30,492,925
|
26,453,455
|
33,581,455
|
|
|
Benefit
|
|
75,438,727
|
72,350,197
|
68,310,727
|
75,438,727
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Perhitungan Cut Off Rate
|
|
|
|
|
|
2.1
|
Bobot (%)
|
|
|
|
|
|
|
Investasi
|
|
14.96%
|
15.03%
|
14.88%
|
14.96%
|
|
Modal kerja
|
16.20%
|
16.16%
|
16.23%
|
16.20%
|
|
|
Modal sendiri
|
68.85%
|
68.81%
|
68.88%
|
68.85%
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.2
|
COR
|
|
15.43%
|
15.43%
|
15.43%
|
15.43%
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
BEQ
|
|
|
|
|
|
|
|
unit
|
124,332
|
124,332
|
127,552
|
124,332
|
|
|
%
|
44.56%
|
44.56%
|
45.72%
|
44.56%
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Kelayakan
|
|
|
|
|
|
|
|
NPV
|
182,854,649
|
172,528,386
|
158,998,543
|
(77,777,050)
|
|
|
BCR
|
1.34
|
1.32
|
1.30
|
0.88
|
|
|
IRR (%)
|
29.58%
|
28.71%
|
27.59%
|
11.01%
|