Senin, 20 Januari 2014

PROPOSAL BISNIS
ROTI BAKAR


Agus Riyadi
4118340210018
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen

Universitas Islam 45 Bekasi
Jl Cut Mutia No 83 Bekasi

Daftar Isi
Kata Pengantar             ………………………………………………………………………………….. i
Bab I Pendahuluan     
1.1  Alasan Pemilihan Bisnis    ………………………………………………………………….1
1.2 Tujuan Penulisan Paper     ………………………………………………………………….2

Bab II Posisi Unit Bisnis

2.1 Analisis SWOT      ………………………………………………………………………….3
2.2 Matriks IFAS dan EFAS     …………………………………………………………………4
2.3 Grafik IFAS dan EFAS      …………………………………………………………………6

Bab III Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bisnis

3.1 Aspek Teknik        ………………………………………………………………………….7
3.2 Aspek Keuangan   ………………………………………………………………………….8
3.3 Aspek Lingkungan ………………………………………………………………………….11
3.4 Aspek Organisasi dan Manajemen ………………………………………………………...11
3.5 Aspek Pemasaran  ………………………………………………………………………….12
3.6 Aspek Hukum       ………………………………………………………………………….13
3.7 Aspek Ekonomi Sosial Dan Budaya          ………………………………………………………...13

Bab IV Analisa Dan Evaluasi Kelayakan Bisnis

4.1 Sumber Dan Penggunaan Dana      ………………………………………………………..15
4.2 Analisa Break Event Point ………………………………………………………………...17
4.3 Analisa Base Case …………………………………………………………………………18
4.4 Analisa Sensitifitas            …………………………………………………………………………18

Bab V Kesimpulan      …………………………………………………………………………19

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………….20










Kata Pengantar

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Usaha Boti Bakar ”, yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari kiat-kiat berwirausaha hingga mencapai suatu kesuksesan.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.








BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Alasan Pemilihan Bisnis
Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia membeli makanan.
Zaman dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, ini terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang mereka beli.
Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, baru kemudian memikirkan harga. Oleh karena itu,  roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau semua kalangan masyarakat.
Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kami mendirikan usaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi roti bakar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga roti bakar terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat..


1.2  Tujuan Penulisan Paper
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1.      Untuk mengetahui kelayakan usaha Roti Bakar
2.      Untuk mengetahui peluang usaha Makanan dalam bidang kuliner
3.      Untuk merencanakan usaha bisnis
4.      Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses di Jakarta dengan omset yang tinggi.

Sedangkan manfaat penulisan ini adalah :
1.      Dapat memberikan kontribusi positif
2.      Dapat memahami apa saja yang dibutuhkan dalam usaha bisnis
3.      Dapat menganalisis usaha bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.
4.      Menciptakan ide-ide kreatif
5.      Menjadi salah satu usaha kuliner tersukses di Jakarta












BAB II
POSISI UNIT BISNIS

2.1 Analisis SWOT
No
Strength (Kekuatan)
No
Weakness (Kelemahan)
1.
Banyak digemari oleh kalangan masyarakat
1.
Tidak ada identitas yang khas
2.
Penyajiannya yang cepat
2.
Suasana tempat yang kurang nyaman
3.
Rasanya yang enak
3.
Menu tidak berinovasi
4.
Harganya terjangkau
4.
Kurangnya prasarana
5.
Seluruh bahan-bahannya mudah didapatkan
5.
Tenaga kerja yang terbatas

No
Opportunity (Peluang)
No
Threats (Ancaman)
1.
Sibuk kerja, tidak mempunyai waktu dalam memasak
1.
Harga bahan baku yang naik atau turun
2.
Bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat menegah ataupun bawah
2.
Banyak pilihan makanan  yang lain
3.
Memperkenalkan makanan Roti bakar
3.
Banyaknya pesaing yang menjual makanan ini
4.
Tingkat pendapatan masyarakat yang tinggi
4.
Turunnya minat pembeli
5.
Tidak bisa memasak
5.
Kurangnya pelanggan di sekitarnya
                                     

2.2.      Matriks IFAS dan EFAS
Internal Strategic Analysis Summary
No
Strength (Kekuatan)
Bobot
Rating
Skor
1.
Banyak digemari oleh kalangan masyarakat
0.19
1
0.19
2.
Penyajiannya yang cepat
0.16
2
0.32
3.
Rasanya yang enak
0.10
1
0.10
4.
Harganya terjangkau
0.12
2
0.24
5.
Seluruh bahan-bahannya mudah didapatkan
0.19
2
0.28

Jumlah
0.57

1.13

No
Weakness (Kelemahan)
Bobot
Rating
Skor
1.
Tidak ada identitas yang khas
0.08
2
0.16
2.
Suasana tempat yang kurang nyaman
0.05
3
0.15
3.
Menu terbatas
0.07
1
0.07
4.
Tempat parkir yang kurang memadai
0.09
2
0.18
5.
Tenaga kerja yang terbatas
0.07
1
0.07

Jumlah
0.40

0.63


Eksternal Strategic Analysis Summary
No
Opportunity (Peluang)
Bobot
Rating
Skor
1.
Sibuk kerja, tidak mempunyai waktu dalam memasak
0.12
2
0.24
2.
Bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat menegah ataupun bawah
0.14
3
0.42
3.
Memperkenalkan makanan khas Betawi
0.10
2
0.20
4.
Tingkat pendapatan masyarakat yang tinggi
0.07
1
0.07
5.
Tidak bisa memasak
0.19
1
0.19

Jumlah
0.50

1.12

No
Threats (Ancaman)
Bobot
Rating
Skor
1.
Harga bahan baku yang naik atau turun
0.10
2
0.20
2.
Banyak pilihan makanan  yang lain
0.08
1
0.08
3.
Banyaknya pesaing yang menjual makanan ini
0.08
2
0.15
4.
Turunnya Minat Pembeli
0.08
1
0.08
5.
Kurangnya pelanggan di sekitarnya
0.06
1
0.03

Jumlah
0.40

0.50


Hasil analisis SWOT :
Sumbu X = kekuatan – kelemahan : 0.5
Sumbu Y = peluang – ancaman : 0.62


                                               opportunities
                                                 peluang (Y)
STABILITY (II)                                                                      GROWTH (I)
                         Agresive maintenance               stable growth strategy
                                                  strategy
                                                              
                                                             0.62
      
   Selected maintenance strategy                                                      rapid growth strategy
            
       weaknesses                                                                                           strength          
        kelemahan                                                               0.5                        kekuatan
                                                                                                                              (X)

Turn around strategy                                                                                    conglomerate strategy                

                                        
                                         Guerilla strategy          concentric diversification
                                                                       strategy
SURVIVAL (III)                                                                       DIVERSIFICATION (IV)
                                                         threats
                                                     ancaman

Þ    Posisi unit bisnis: Kwadran I



BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BISNIS

1.1   Aspek Teknik
Aspek teknik yaitu berkaitan dengan pemilihan lokasi bisnis, peralatan atau proses produksi yang sesuai dengan kapasitas produksi.
a.       Lokasi bisnis
Lokasi bisnis ini letaknya sangat strategis yang berlokasi di Jalan Jalan Raya Cempaka No.21, Jakarta Pusat









b.      Proses produksi
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1)      Nyalakan mesin panggangan roti bakar atau pan anti lengket,
2)      Belah roti tawar menjadi empat lapisan jangan sampai terputus.
3)      Olesi margarin antara lapisan pertama dan kedua kemudian taburkan coklat meses diatasnya siram dengan susu kental manis lalu tutup
4)      Olesi margarin antara lapisan ketiga dan keempat kemudian parut keju secara rata diatasnya lalu siram susu kental manis dan tutup.
5)      Lelehkan margarin di atas panggangan roti bakar, Olesi permukaan roti bakar dengan margarin, panggang roti bakar pada setiap sisinya hingga warnanya menjadi kecoklatan. Angkat.
6)      Potong potong menjadi 5 bagian, roti bakar spesial coklat keju siap dinikmati.
7)      Sajikan hidangan di atas piring

c.       Perhitungan kapasitas produksi
Hari kerja per tahun                           : 360
Unit gerobak                                      : 5
Rata2 per hari per unit yang dijual    : 155     x
                                                            
1.2     Aspek Keuangan
3.2.1 Data Dasar yang Digunakan
-        Bisnis yang distudi                    : Roti Bakar
-        Satuan output bisnis                   : per porsi
-        Kapasitas produksi/thn              : 279.000 porsi
-        Harga/tarif output per satuan     : Rp. 8.500

A.    Investasi
1)      Investasi Utama                        Rp                  Life Time               Nilai Sisa
a.       Gerobak                   25.000.000                  5                      5.000.000
b.      Mesin Panggang       32.500.000                  5                      32.500.000
c.       Bangunan                 350.000.000                15                    70.000.000



2)      Investasi Penunjang
a.       Kipas Angin                 1.500.000                    5                      300.000
b.      Meja                              20.000.000                  5                      4.000.000
c.       Kursi                             75.000.000                  5                     15.000.000
d.      Sendok                         1.700.000                    5                      340.000
e.       Piring                            3.000.000                    5                      600.000
f.       Kuas                             100.000                       5                      20.000
g.      Pisau                             450.000                       5                      90.000
h.      Wajan                           2.000.000                    5                      400.000
i.        Nampan                        1.400.000                    5                      280.000
j.        Penjepit                         9.000.000                    5                      1.800.000
k.      Galon                            1.500.000                    5                      300.000
l.        Despenser                     2.500.000                    5                      500.000
m.    Lain-lain                      7.500.000                     5                     1.500.000           

B.     Biaya-Biaya     

1)      Varaibel cost/unit                           
a.       Roti Tawar                                      Rp 3800         
b.      Mentega                                          Rp 266
c.       Susu Coklat                                                Rp 160
d.      Susu Putih                                      Rp 160
e.       Meses Ceres                                    Rp 113   
f.       Keju                                                Rp 400
g.      Kacang                                           Rp 133
h.      Selai Strowbery                              Rp 253
i.        Selai Nanas                                     Rp 253
j.        Pisang 1 Tundun                             Rp 500

2)      Fixed cost/tahun
a.       Owner Free                                     Rp 48.000.000
b.      Gaji Pegawai                                  Rp 66.000.000
c.       Pemeliharaan Gerobak                    Rp 30.000.000
d.      Sewa (Air + Listrik)                       Rp 138.000.000

3.2.2 Sumber dan Penggunaan Dana
Terlampir. Sumber dana berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman (modal pinjaman kerja dan modal pinjaman investasi).
3.2.3 Pinjaman Untuk Investasi, Pinjaman Untuk Modal Kerja
Terlampir.
3.2.4 Tingkat Suku Bunga Pinjaman
Terlampir.
1.2.5        Tingkat Suku Bunga Deposito
Terlampir.
3.2.6 Perhitungan DF
Terlampir.
3.2.7 Perhitungan Bunga dan Cicilan Dengan Metode CRF
Terlampir.       
3.2.8 Periode Bisnis 5 Tahun
Terlampir. Periode bisnis telah ditetapkan sebelumnya.
3.2.9 Pajak Progresive
Terlampir.
3.2.10 Analisa BEQ
Terlampir.
3.2.11 Analisa Base Case
Terlampir.
3.2.12 Analisa Sensitifitas
Terlampir. Analisis sensitifitas termasuk decreasing benefit, cost over run, dan delay.


1.3     Aspek Lingkungan

a.       Aspek Lingkungan yaitu berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada lingkungan sekitar. Dalam bisnis ini bisa dibilang limbah dari usaha roti bakar tersebut adalah sampah yang berserak dan air yang menggenang pada lingkungan sekitarnya.
b.      Untuk mengatasi dampak tersebut dengan cara membuang sampah yang telah disediakan dan membersihkan semua fasilitas baik di luar maupun yang di dalam.

1.1     Aspek Organisasi dan Manajemen
                                                                                                                
1.1.1        Organisasi
                    Terkait dengan struktur organisasi


1.1.2        Pihak Manajemen Dalam Usaha Ini
Dari kinerja yang terlihat antara lain, yaitu :
a)      Owner
Ø  Menyiapakan anggaran untuk pembelian semua bahan dalam pembuatan Roti Bakar
Ø  Membayarkan gaji setiap bulan kepada karyawan
Ø  Memantau secara langsung pada kegiatan penjualan
b)      Karyawan
Ø  Mengambil bahan-bahan dalam pembuatan roti bakar yang berada di owner


Ø  Membuat serta menghidangkan kepada konsumen
Ø  Melaporkan penjualan setiap hari kepada owner
1.1.1        Bagian Administrasi
a)      Owner                                    : Rp 4.000.000/bulan
b)      Karyawan                              : Rp 1.100.000/bulan
c)      Pemeliharaan gerobak            : Rp 500.000/bulan
d)     Sewa                                      : Rp 2.300.000/bulan

1.2     Aspek Pemasaran

1.      4 P (product, price, place, promotion)
-        Product
Produk dibuat dengan kualitas yang baik, dengan label sertifikat halal. Rasa yang diciptakan sesuia dengan keinginan dan selera pasar, dengan tambahan kentang goreng dan jus buah yang sangat sesuai dengan hidangan/menu utama.
-        Price
Harga yang ditetapkan disesuaikan dengan produk yang ditawarkan. Penetapan harga sedikit di atas harga pesaing, hal ini agar menciptakan kesan bahwa harga yang tinggi menunjukkan kualitas produk yang baik.
-        Place
Pemilihan lokasi dengan pertimbangan komposisi penduduk, keramaian lalu-lintas kendaraan, dan akses jalan yang baik serta infrastruktur yang memadai. Semua per-timbangan tersebut dibuat agar memudahkan calon konsumen yang ingin makan di tepat ini.
-        Promotion
Untuk memperkenalkan produk yang dibuat, maka promosi dapat dilakukan dengan membuat dan menyebarkan brosur hinggan radius 15 km dari lokasi.
2.      Market Share
Pasar sasaran bisnis ini adalah masyarakat di sekitar lokasi rumah makan hingga radius 15 km dan pengendara yang sedang dalam perjalanan. Sehingga untuk target market share hanya sebesar 60% dari cangkupan wilayah operasional bisnis (radius 15 km).
3.      Potensi Permintaan/demand
Potensi permintaan terhadap menu masakan ini selalu bertambah/tumbuh setiap tahunnya. Pertumbuhan permintaan bisa mencapai 5-15% setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan bertambahnya jumlah penduduk golongan menengah setiap tahunnya.

1.3     Aspek Hukum
3.6.1 Izin lokasi
Ø  Bukti pembayaran PBB yang terakhir,
Ø  Rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
3.6.2   Izin usaha
Ø  Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
Ø  NPWP (nomor pokok wajib pajak)
Ø  Surat tanda daftar perusahaan
Ø  Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
Ø  Surat tanda rekanan dari pemda setempat
Ø  Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Perdagangan
3.7      Aspek Ekonomi Sosial Dan Budaya

3.7.2        Dari Segi Sosial
Dengan keberadaan usaha ini wilayah menjadi semakin ramai, daya beli konsumen terhadap roti bakar  dapat meningkatkan minat beli konsumen.
3.7.2 Dari Sudut Ekonomi
Apakah usaha ini dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat.
3.7.3        Dari Sisi Budaya
Makanan yang  disuguhkan  ditujukan  kepada  masayarakat, khususnya pecinta kuliner dari semua usia,kalangan,dan jenis golongan masayarakat apapun.
Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu bisnis layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.












BAB IV
ANALISA DAN EVALUASI KELAYAKAN BISNIS
4.1.            Sumber dan Penggunaan Dana
a.       Rencana Anggaran
Anggaran
  
Investasi (Rp.)
                 533.150.000
Modal kerja (Rp.)
1,106,580,000

  
 - Biaya Tetap (Rp.)/tahun
264,000,000

  
 - Biaya Var. (Rp.)
                  842,580,000
  
Jumlah ( Rp.)
              1,639,730,000
Sumber Dana

Penggunaan Dana

Bobot
Dana sendiri (Rp.)
                  1,128,901,800
Investasi : sisanya
287,901,000
68.85%


Modal kerja : sisanya
841,000,800


Jumlah  Dana Sendiri
1,128,901,800

Pinjaman (Rp.)
                 510,828,200  
Investasi :  46. %* Inv
245,249,000
14.96%


Modal kerja: 24 %*MK
265,579,200
16.20%

Jumlah Pinjaman:
510,828,200

Jumlah
               1,639,730,000


100.%
b.      Perhitungan Cut Off Rate
Pinjaman untuk investasi

Keterangan
Bobot pinjaman
14.96%
Dihitung
Pajak

30.00%
Angka % pajak dalam benefit
Tingkat suku bunga pinjaman
13.50%
Ditetapkan
Cost of Capital
9.45%
 =(1- 30%)* i pinjaman investasi
Pinjaman untuk modal kerja
Bobot pinjaman
16.20%
Dihitung
Pajak
30.00%
Angka % pajak dalam benefit
Tingkat suku bunga pinjaman
11.27%
Ditetapkan
Cost of Capital
7.89%
 =(1- 30%)* i pinjaman modal kerja
Modal sendiri
Bobot modal sendiri
68.85%

Tabungan
Rf
7.50%
Ditetapkan
Laba Usaha sejenis
Rm
16%
Ditetapkan
Resiko )
βj
1.07
Ditetapkan
Biaya modal sendiri tanpa utang
Rj
16.60%
Dihitung
Ratio (pinjaman/modal sendri)
45.25%
Dihitung
Cost of Capital
18.50%
Dihitung
Perhitungan Cut off Rate
Rata-Rata
Uraian
Bobot ( %)
Cost of Cap.
Tertimbang
Pinjaman Investasi
14.96%
9.45%
1.41%
Pinjaman modal Kerja
16.20%
7.89%
1.28%
Modal Sendiri
68.85%
18.50%
12.74%
Jumlah
100.00%
Cut off rate =
15.43%
sebagai DF



Jenis Pinjaman
 Jumlah Pinjaman
 Suku Bunga ( i) 
Pinjaman Investasi
         245,249,000
13.50%
Pinjaman M. K
         265,579,200
11.27%




a. Investasi
  
Pinjaman (Rp.)
245,249,000
CRF=
0.427122
13.50%

Uraian
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Jumlah
Annual Repayment
0
0
104,751,291
104,751,291
104,751,291
314,253,873
Bunga
0
0
33,108,615
23,436,854
12,459,405
69,004,873

Cicilan
0
0
71,642,676
81,314,437
92,291,886
245,249,000
Sisa Pinjaman
0
0
173,606,324
92,291,886
0
0
b. Modal Kerja
( dari rencana produksi tahun pertama)

Pinjaman (Rp.)
265,579,200
CRF=
0.411136
11.27%

Uraian
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Jumlah
Annual Repayment
0
0
109,189,191
109,189,191
109,189,191
218,378,382
Bunga
0
0
29,930,776
20,998,352
11,059,245
32,057,597
Cicilan
0
0
79,258,415
88,190,839
98,129,946
186,320,785
Sisa Pinjaman
0
0
186,320,785
98,129,946
0

Jumlah bunga
0
0
63,039,391
44,435,206
23,518,650

Bunga Invst. = (13.50%×(1+13.50%)^3
                            (1+13.50%)^3-1
               = 0.427122
Bunga M.K = (11.27%×(1+11.27%)^3
                           ( 1+11.27%)^3-1
           = 0.411136
4.2.            Analisa Break Even Point
BEQ =
                  305,857,273
124,332
 Unit

                             2,460
44.56%


Bukti
Unit
Rp
Jumlah
Pendapatan
             124,332
           8,500

1.056.823.190
Biaya Tetap+Bunga
      264.000.000
Biaya Variabel
             124,332
               6040
            750,966,637



Laba
41.857.273
4.1.            Analisa Base Case
a.       Tingkat produksi dimulai dari 50% sampai 100%. Dimulai dari 50% karena BEQ adalah 44,56% dan setiap tahun kenaikan produksi adalah 2%, jadi tingkat produksi harus diatas BEQ.(Perhitungan base case ada dilampiran)
b.      Kapasitas maksimum dari produksi Roti bakar adalah 279.000 porsi. Dimana dari 5 unit gerobak setiap tahunnya harus terjual maksimal 262.500 mangkok. Perkembangan produksi untuk 5 tahun masih 468.500 porsi. Namun jika permintaan naik kapasitas produksi akan ditambah.
4.2.            Analisa Sensitifitas
4.4.1  Analisa Sensitifitas dengan asumsi Produksi Turun 1%
Jika produksi turun 1% NPV, BCR, dan IRR nilai dan persentase turun dari base case namun belum negatif. Tetapi table growth of production pinjaman pada tahun ke-0, laba sebelum pajak positif. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah jangan menambah produksi lebih dari 1%. (Perhitungan ada dilampiran)
4.4.2  Analisa Sensitifitas dengan asumsi Biaya Naik 103 %
Jika biaya naik 103 % NPV, BCR, dan IRR nilai dan persentase turun dari base case namun belum negatif. Tetapi laba sebelum pajak pada table growth of production tahun ke-0 positif. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah jangan menurunkan biaya-biaya lebih dari 103 % pada biaya variabel maupun biaya tetap. Jika ingin menurunkan biaya pilih salah satu saja biaya variabel atau biaya tetap jangan kedua biaya tersebut diturunkan dan harga jual mie ayam dinaikkan agar laba sebelum pajak tidak negatif. (Perhitungan ada dilampiran)
4.4.3  Analisa Sensitifitas dengan asumsi Investasi Mundur 1 Tahun
Jika investasi mundur 1 tahun bisnis tidak layak untuk dijalankan walaupun NPV, BCR, dan IRR nilai dan persentasenya turun dari base case. Kebijakan atau strategi yang harus dilakukan manajemen adalah investasi jangan mundur lebih dari 1 tahun karena jika investasi mundur lebih dari 1 tahun kemungkinan bisnis tidak layak .

BAB V
KESIMPULAN

No
Uraian
Base Case
Produksi Turun
Biaya Naik
Delay
1
Bunga (1)

63,039,391
62,811,490
63,253,611
63,039,391

Laba sebelum pajak
37,312,727
33,881,027
29,392,727
37,312,727

Pajak

3,731,273
3,388,103
2,939,273
3,731,273

Laba setelah pajak
33,581,455
30,492,925
26,453,455
33,581,455

Benefit

75,438,727
72,350,197
68,310,727
75,438,727







2
Perhitungan Cut Off Rate




2.1
Bobot (%)






Investasi

14.96%
15.03%
14.88%
14.96%

Modal kerja
16.20%
16.16%
16.23%
16.20%

Modal sendiri
68.85%
68.81%
68.88%
68.85%







2.2
COR

15.43%
15.43%
15.43%
15.43%







3
BEQ







unit
                    124,332
                     124,332
                  127,552
                  124,332


%
44.56%
44.56%
45.72%
44.56%







4
Kelayakan






NPV
182,854,649
172,528,386
158,998,543
(77,777,050)


BCR
1.34
1.32
1.30
0.88


IRR (%)
29.58%
28.71%
27.59%
11.01%




 Daftar Pustaka